Pengalaman saya saat mengurus Roya di Kantor BPPN Jakarta Selatan dimulai dari perjuangan ribet, muter2 mencari jl. H. Alwi yg menyempil di jl pasar minggu-Lenteng. Tapi berbuah manis, saat pelayanan di kantor BPPN cukup menghibur hati, memuaskan.
Sabtu 7 Februari 2010 jam 10.30 bersama istri, saya berangkat dengan mobil dari jagakarsa raya, sebelumnya saya sudah browsing alamat kantor BPPN tsb, dari blog pengalaman orang kantor tsb berada dekat "Kumon" depan komplex Tanjung Mas. Setelah berputar di kolong TB Simatupang di depan dunkin donuts, sesampai di komplex saya bertanya ke petugas parkir dan dijawab " ada di dalam komplex perumahan Tanjung Mas, Pak". Tetapi palang pintu tertutup, dan tidak ada Satpam yang berjaga. Akhirnya saya kembali melanjutkan arah tujuan pintu komplex Tanjung Barat, berputar lagi ke arah pasar rebo. Ternyata Satpam mengatakan bukan disini pak, di pintu satu lagi.
Nah, mulailah istri saya yg mengemudi "bernyanyi" salah papa ga benar2 browsing alamat. Padahal saya juga sudah pakai GPS dari Hp! Duh, berabe sarapan omelan istri!! Akhirnya kembali ke pintu komplex Tanjung Mas lagi. Kali ini ada satpam nya, dan dijawab "bukan di sini pak, terus saja setelah Auto 2000 ada gang kecil, masuk saja".
Benar saja, setelah ruko "Kumon", Auto 2000, ada jalan kecil tertera "Jl H.Alwi". Jalan nya muat pas2an dua mobil tapi sekitar 300m jalan mulai menyempit di antara rumah2 penduduk. HANYA MUAT SATU MOBIL, dan jalan "kinky" tajam dekat musollah. Alhamdulillah, belum ada mobil lain. Setelah jalan mentok belok ke kiri terus saja kmdn belok kiri pas di depan gedung BPPN yg megah. Haaa... Rasa2nya tidak sesuai gedung segede itu tapi jalan masuknya sangat sangat sempit (istilah sekarang sih sempit bingitz!).
Ternyata emang bisa dari komplex Tanjung Mas namun jalan penghubung ke kantor BPPN dipagar, bisa kalo pakai motor, or parkir mobil di komplex dan berjalan kaki ke BPPN. Parkir gedung cukup luas. Dan di dalam kantor sepi, ada sekitar 6 customers. Jam menunjukkan pukul 11.45, di pintu masuk saya mengisi buku tamu, dan petugas cewek cukup ramah, menyilahkan saya ke loket pengurusan langsung tanpa perantara. Saat itu tidak ada yg mengantri lagi jadi saya langsung diterima dan diperiksa kelengkapan surat2nya. Ternyata tidak perlu bawa map dan materai loh.
Syarat-syarat:
1. Sertifikat asli Tanda bukti Hak milik rumah
2. Sertifikat asli Hak tanggungan
3. Surat pelunasan pinjaman dari Bank
4. Surat pengurusan roya dari bank ke BPPN
5. Fotokopi KTP
Saya disuruh menunggu sebentar. Duduk dengan suasana adem, tenang membuat saya yang tadinya sudah kelelahan dalam perjalanan menjadi lega. Ternyata BPPN melayani selain di hari kerja Senin s/d Jumat, Sabtu dan Minggu juga dibuka dari jam 09.00 s/d 13.00. Di hari kerja, loket nomor antrian ditutup jam 10 pagi. Diumumkan sebaiknya diurus langsung, tidak pakai calo. Cukup mudah kok...
Lima belas menit kmdn saya dipanggil untuk ke kasir menyerahkan bukti setor. Cukup membayar Rp. 50.000 saja. Di situ ada pemgumuman sejak tgl 9 Januari 2015 pembayaran tidak boleh tunai, harus melalui ATM BRI, BNI atau Mandiri, atau mesin EDC yang tersedia. Namun sepertinya peraturan itu belum diberlakukan. Kemudian saya kembali ke loket awal sambil menyerahkan bukti kwitansi.
Kemudian disuruh menunggu lagi, 15 menit saya dipanggil dan disuruh ke loket dekat kasir untuk menerima hasil surat pengurusan roya. Artinya rumah saya yang dipertanggungkan ke bank akhirnya sah sudah atas nama saya, Alhamdulillah.
Jadi tidak sampai satu jam, urusan saya selesai. Terimakasih BPPN yang telah meng"kristalkan keringat" di hari Sabtu-Minggu, sungguh perbaikan kinerja yang sangat diidamkan masyarakat.
.gif "Solusi Transaksi Jual Beli Online dan Bisnis Online")
